Pada zaman dahulu hiduplah seorang putri bernama Putri Ulin. Sejak kecil ia tinggal sendirian di dalam hutan. Kedua orang tuanya sudah lama meninggal saat ia masih kecil. Ayahnya mati karena diterkam harimau, sedangkan ibunya meninggal pula tidak lama setelah tidak tahan menahan kesedihan itu. Putri Ulin sebenarnya adalah seorang putri kerajaan. Namun ketika Putri Ulin masih bayi, kerajaan yang dipimpin ayahandanya tersebut kalah dalam peperangan sehingga Putri Ulin dan keluarganya diusir dari kerajaan.
Semanjak kepergian ayah dan ibunya, Putri Ulin hidup sebatang kara di hutan. Ia tinggal di sebuah pondok kecil di tengah hutan. Setiap hari ia selalu pergi ke telaga dekat pondok tempat tinggalnya untuk mandi dan mencuci. Ia juga memanfaatkan tumbuhan di dalam hutan sebagai sumber makanannya. putri Ulin selalu merasa kesepian ditambah pula dengan ketakutannya akan binatang buas di dalam hutan. Namun setelah bertahun tahun hidup di dalam hutan, akhirnya putri ulin sudah mulai terbiasa dan ia juga dapat berteman dengan binatang binatang di dalam hutan, seperti burung, tupai, kelinci, katak dan binatang lainnya.Putri ulin tumbuh menjadi gadis yang cantik, berbudi baik dan sopan santun. Ia sangat bersahabat dengan kehidupan di dalam hutan. Semua kegiatan yang ia lakukan dilakukan dengan hati gembira.
Di lain hal, ada seorang raja bernama Raja Kamlotus. Raja Kamlotus adalah seorang raja dari kerajaan Aushia ia memerintah dengan adil dan ia banyak dicintai oleh pada rakyatnya. Istri raja Kamlotus sudah lama meninggal dan ia pun tidak memiliki seorang putra. Raja Kamlotus sering pergi berburu ke hutan hutan, karena dengan berburu dia merasa tidak kesepian. Suatu hari raja Kamlotus pergi berburu ke hutan tempat tinggal putri ulin. Di tengah perjalanan, sang raja terpisah dengan rombongan pengawalnya karena sang raja sedang mengejar binatang buruannya yang lari dengan cepat. sang raja baru menyadari jika ia telah terpisah dengan rombongan pengawalnya setelah sang raja berhasil memanah binatang buruannya tersebut. Hari sudah mulai gelap dan sang raja pergi untuk mencari tempat untuk istirahat malam itu. Setelah sang raja berkeliling hutan, akhirnya ia menemukan suatu tempat di dekat telaga dan sang raja pun bermalam di dalam hutan.
Keesokan harinya, sang raja melihat seekor burung berbulu indah sedang melintas di telaga. Naluri berburu sang raja timbul, dengan segera sang raja mengambil busur emasnya beserta panah. Namun ketika hendak memanah burung tersebut, tiba tiba busur emas raja jatuh ke dalam telaga. Raja amat kesal karena tidak bisa memanah burung tersebut dan busur emasnya hilang tenggelam di telaga. Saat raja sedang mencari busur panahnya, sang raja melihat putri ulin sedang mandi tak jauh dari tempat jatuhnya busur raja. Raja segera bersembunyi di balik semak semak, dia terus memerhatikan putri ulin yang sedang berbicara dengan binatang di sekitar telaga tersebut. Saat sang raja sedang memerhatikan putri ulin, raja di kagetkan dengan munculnya ikan besar dari dalam telaga dan memberikan busur emas raja kepada putri ulin.
“ putri, saya menemukan benda ini di dalam telaga. Saya pikir ini benda milik seseorang yang sedang berburu di hutan ini. “ ucap ikan besar.
“ oh terimakasih ikan. Saya akan membawa benda ini dan akan memberikannya kepada pemiliknya.” Ucap putri ulin.
“jangan putri, kita buang saja benda ini agar tidak terjadi lagi perburuan binatang di hutan ini.” Sahut si tupai.
“benar putri, buang saja.” Sahut binatang lainnya.
“ baiklah jika itu permintaan kalian. Saya akan membawa busur ini.” Jawab putri ulin.
Sang raja amat kaget dengan peristiwa yang dia lihat sendiri. Akhirnya sang raja mengikuti putri ulin hingga ke pondoknya. Setelah itu, raja menyusun rencana untuk merebut busur emas kesayangannya itu dari putri ulin.
Keesokan harinya, sang raja datang ke pondok putri ulin. Namun sang raja tidak mengaku bahwa ia adalah seorang raja melainkan ia memperkenalkan diri kepada putri ulin sebagai seorang rakyat biasa yang sedang berburu di dalam hutan tersebut.
“putri, apakah engkau menemukan sesuatu milik saya di dalam telaga? Saya sudah lama mencari barang tersebut, namun hingga sekarang barang itu belum juga saya temukan.”kata sang raja.
“apakah busur emas ini milikmu? Saya menemukannya di telaga.”jawab putri ulin.
“iya benar, ini milik saya putri. Bolehkah saya memintanya kembali? Saya benar benar membutuhkannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya. ”kata sang raja.
“sebenarnya saya sudah berjanji kepada binatang binatang disini untuk membuang barang ini. Tapi kau lebih membutuhkannya.” Kata putri ulin bingung.
“apa yang dapat saya lakukan agar saya bisa mendapatkannya kembali, putri?”sahut sang raja.
“baiklah, saya akan memberikan busur emas ini kepadamu asal dengan satu syarat. Kau harus berjanji untuk tidak berburu di hutan ini lagi. Apa kau bisa melakukannya?”jawab putri ulin.
“lalu jika saya tidak berburu bagaimana saya memenuhi kebutuhan keluarga saya?”tanya sang raja.
“kau jual saja busur emas ini, harganya pasti tinggi. Setelah kau jual, maka buatlah sesuatu yang sekiranya bisa untuk menopang kehidupan keluargamu.”jawab putri ulin bijak.
“baiklah kalo begitu, saya akan memenuhi permintaan putri ulin.”kata sang raja.
Setelah itu, sang raja mendapatka kembali busur emas kesayangannya itu dan kembali ke kerajaan. Pada saat sang raja ingin tidur malam, ia selalu memikirkan tentang perilaku putri ulin dengan kejujurannya dan kebijakannya. Sempat terlintas dipikiran sang raja ingin mengangkat putri ulin sebagai anak untuk menemani sang raja dan meneruskan tahta sang raja. Setelah berpikir selama beberapa hari, akhirnya sang raja memutuskan untuk mengangkat putri ulin sebagai anaknya. Namun keputusan sang raja tersebut tidak diketahui oleh para abdi dalem kerajaan.
Keesokan harinya, sang raja memberi perintah kepada pengawalnya untuk memberikan undangan kepada putri ulin untuk datang ke kerajaan. Putri ulin yang mendapat undangan tersebut sangat kaget dan tidak bisa untuk menolak undangan tersebut. Akhirnya, putri ulin menyetujui untuk datang ke kerajaan memenuhi undangan raja. Sesampainya di kerajaan, putri ulin sangat terkejut mengetahui sang raja adalah orang yang pernah ia kenal.
“bukankah baginda orang yang datang ke pondok saya untuk mengambil busur emas?”tanya putri ulin
“iya, kau benar. Sebenarnya saya adalah seorang raja, namun pada saat itu saya menyamar menjadi orang miskin.”jawab raja
“tapi, mengapa baginda melakukan hal itu? Bukankah itu hal yang aneh dilakukan oleh seorang raja sepertimu?”tanya putri ulin kembali
“hahahaha... itu memang hal yang paling aneh yang pernah saya lakukan. Tapi saat itu saya ingin menguji kejujuranmu. Karena sebelumnya saya telah mengetahui bahwa kau telah menemukan busur emas kesayangan saya itu dari seekor ikan besar.”jawab raja.
“oh jadi itu alasan raja. Memang seberapa berartinya busur emas itu bagi baginda sampai sang raja sangat menjaga busur emas itu?”tanya putri ulin ingin tahu.
“itu adalah busur emas yang sangat saya sayangi, karena busur itu adalah benda peninggalan istriku.”jawab raja.
“oh, maaf baginda saya tidak sengaja untuk membicarakan hal yang membuat baginda sedih.”kata putri ulin menyesal.
“tidak apa apa putri ulin.”kata raja.
Sang raja dan putri ulin meneruskan pembicaraan dengan penuh kehangatan. Sampai akhirnya sang raja menyampaikan niatnya untuk mengangkat putri ulin sebagai anaknya. Putri ulin sangat terkejut dengan pinta raja. Akhirnya pada saat itu putri ulin tidak menerima dan tidak menolak pinta sang raja. Putri ulin meminta waktu kepada sang raja untuk memikirkan tawarannya tersebut. Raja pun setuju dengan keinginan putri ulin dan memberi waktu seminggu agar putri ulin bisa memikirkannya dan mengambil keputusan yang bijaksana. Setelah sampai di pondoknya, putri ulin melihat teman binatangnya berkumpul di depan pondoknya dengan wajah sedih.
“ada apa ini? Mengapa kalian bersedih hati?”tanya putri ulin
“kami...kami mengkhawatirkanmu putri.”jawab si monyet.
“darimana saja putri ulin? Sejak pagi hari kami semua mencari putri di seluruh hutan, kami khawatir putri diganggu oleh binatang buas disini.”sahut si burung.
“oh, maafkan saya. Saya tidak memberitahu kalian bahwa saya sejak pagi pergi ke kerajaan untuk memenuhi undangan sang raja. Sekarang kembalilah kalian ke pondok kalian, beristirahatlah. Kita akan bermain lagi esok hari.”kata putri ulin.
“baiklah putri,”jawab binatang.
Keesokan harinya, putri ulin kembali beraktifitas seperti biasa. Namun, putri ulin masih bingung dengan jawaban apa yang dia akan beriakn kepada raja. Di satu sisi putri ulin ingin pergi ke istana untuk bergaul dengan orang orang dan ingin hidup layaknya gadis lain yang selam ini dia inginkan. Namun disisi lain, putri ulin merasa kasihan dengan para binatang di hutan yang telah baik kepadannya. Putri ulin tidak ingin meninggalkan hutan yang dia anggap menjadi tempat tinggalnya.
Suatu malam, putri ulin bermimpi aneh. Dia bermimpi bertemu dengan ayah dan ibunya yang telah lama meninggal dunia. Didalam mimpinya, ayah dan ibunya tidak berkata sepatah katapun. Mereka hanya tersenyum melihat putri ulin yang saat itu sedang memakai gaun indah layaknya putri kerajaan. Dan ketika putri ulin ingin menghampiri kedua orang tuanya tersebut, tiba tiba kedua orangtuanya menghilang dan putri ulin pun terbangun dari tidurnya.
Keesokan harinya, putri ulin terus memikirkan arti dari mimpinya tersebut, dan yakin mimpi tersebut merupakan jawaban yang paling tepat untuk menjawab pinta raja. Setelah beberapa hari memikirkannya, putri ulin mendapatkan jawaban dari mimpinya tersebut dan juga mendapatkan jawaban dari tawaran sang raja.
“temanku para binatang, saya akan pergi dari hutan ini dan akan tinggal di kerajaan raja Kamlotus atas permintaan raja.”kata putri ulin memberikan pengumuman.
“apa? Apa putri? Putri akan meninggalkan kami semua? Kenapa begitu mendadak putri?”tanya monyet.
“maafkan saya, saya tidak membicarakan ini dengan kalian. Namun kalian harus tau keputusan yang saya ambil ini adalah keputusan yang paling tepat bagi saya. Sebenarnya saya juga tidak ingin meninggalkan hutan, namun saya harus memenuhi kodrat saya sebagai seorang manusia dan sebagai seorang potri kerajaan.”kata putri ulin.
“baiklah kita akan merelakan putri pergi dari hutan ini. Kita bahagia jika melihat putri bahagia, kita juga menyadari bahwa dunia putri bukanlah disini tapi dunnia putri adlah di kerajaan dan hidup bahagia disana.”kata tupai bijak.
“terimakasih. Kalian adalah keluargaku, saya menyanyangi kalian. Saya berjanji tidak akan melupakan kalian dan saya akan sering datang kesini untuk melihat keadaan kalian.”kata putri
“kita juga menyayangi putri. Ada satu hal yang kita pinta, kita minta tolong jangan ada lagi perburuan di hutan ini.”sahut monyet.
“baiklah saya berjanji.”jawab putri ulin
Keesokan harinya, putri ulin dijemput oleh pengawal kerajaan dan dibawanya putri ulin ke kerajaan. Sesampainya di kerajaan, putri ulin menerima tawaran raja untuk menjadi anak angkatnya. Semenjak saat itu, putri ulin menjadi putri kerajaan kembali. Namun para menteri kerajaan tidak senang dengan kehadiran putri ulin, mereka takut putri ulin akan mengancam posisi mereka di kerajaan. Akhirnya para menteri menyusun rencana untuk membuat putri ulin diusir kembali dari kerajaan. Berulang kali para menteri menjebak putri ulin dengan berbagai cara, namun hal tersebut selalu gagal karena putri ulin selalu menyelesaikan masalah yang menimpanya dengan bijaksana. Dan akhirnya, usaha para menteri untuk menyingkirkan putri ulin dari kerajaan sia-sia. Sang raja ternyata semakin kagum dengan perilaku putri ulin.
Pada suatu ketika, keadaan kerajaan sangat memprihatinkan. Banyak rakyat yang terserang penyakit menular yang tidak diketahui penyebabnya. Semakin hari, rakyat yang terserang penyakit semakn banyak. Dan kesempatan itu digunakan para menteri untuk memfitnah putri ulin. Para menteri menyebarkan fitnah bahwa penyakit yang di derita rakyat itu adalah bawaan dari putri ulin. Berita itu terus tersebar ke seluruh negeri. Akhirnya rakyat mulai mempercayai isu yang dikatakan para menteri. Banyak rakyat menghadap raja.
“baginda, lihatlah penderitaan kami. Kami menderita penyakit yang sangat aneh. Dan semua ini dikarenakan putri ulin, dia telah menularkan penyakitnya kepada kami. Penyakit yang dia bawa dari hutan.”teriak rakyat.
“baik baik, saya akan menyelesaikan masalah ini. Harap kalian semua bersabar, saya berjanji penyakit ini akan segera sembuh.”jawab raja.
“bukan hanya janji yang kami minta, tapi kami minta agar putri ulin diusir dari kerajaan agar tidak ada lagi kesialan kesialan yang dia timbulkan.”teriak rakyat kembali.
“bagaimana kalian bisa berpikiran seperti itu? Ini semua tak masuk akal, apakah dengan diusirnya putri ulin dari kerajaan akan bisa mengobati penyakit kalian?”kata raja membela putri ulin.
“memang tidak bisa, tapi setidaknya penderitaan kami berkurang dengan tidak adanya putri ulin di kerajaan ini.”sahut rakyat.
Setelah kejadian itu, raja sangat bingung. Dia tidak menyangka kejadiannya akan menjadi seperti ini. Putri ulin pun mengetahui kejadian itu, dan dia menghadap raja.
“ayahanda, apa benar saya membawa sial terhadap kerajaan ini?”tanya putri ulin
“tidak putri, kau tak bersalah. Ayah lah yang tidak bisa memerintah kerajaan ini dengan baik.”jawab raja.
“tapi ayah, kejadian ini terjadi setelah saya datang ke kerajaan ini. Saya tidak tega melihat ayah dipersalahkan karenaku. Jika rakyat meminta saya pergi dari kerajaan, maka perkenankanlah saya pergike hutan kembali.”kata putri ulin
“tidak anakku, kau tidak boleh pergi. Kau telah ku anggap seperti anakku sendiri. Aku tidak tega melihatmu tinggal dihutan lagi.”kata raja
“ayah, percayalah saya akan baik baik saja. Saya berjanji untuk kembali ke kerajaan ini dengan membawa obat untuk rakyat agar saya bisa membuktika bahwa saya bukanlah gadis pembawa sial.”sahut putri.
“baiklah anakku, jika itu keinginanmu. Aku akan membiarkanmu tinggal di hutan sementara, dan ayah janji akan menjemputmu kembali bila waktunya tiba.”ucap raja.
Keesokan harinya, putri ulin diantar para pengawal kerajaan kembali ke hutan. Di hutan dia bertemu kembali dengan para sahabatnya. Putri ulin menceritakan semua kejadiannya di kerajaan kepada para binatang di hutan. Di malam hari, putri ulin bermimpi aneh. Di dalam mimpinya, di bertemu dengan seorang nenek tua.
“jika kau ingin menyembuhkan penyakit rakyat kerajaan, maka berilah mereka makan daging hewan.”kata nenek tua kepada putri.
“daging hewan? Hewan apa?”tanya putri.
“bukan daging binatang buruan, namun daging dari binatang yang ikhlas memberikan dagingnya sendiri kepadamu.”sambung nenek.
“apa? Mana ada binatang yang rela dibunuh dan memberikannya kepadaku?”sahut putri.
“berbicaralah kepada temanmu.”kata nenek.
Setelah itu, putri langsung terbangun dari tidurnya. Dan keesokan harinya putri menceritakan mimpinya tersebut kepada para teman binatangnya di hutan.
“apa yang harus saya lakukan?”kata putri.
“berikanlah dagingku kepada para rakyat. Saya ikhlas memberikannya untuk membantumu.”sambung monyet tiba-tiba.
“apa? Tidak, saya tidak akan tega untuk melakukan hal keji tersebut. Sudahlah, mungkin mimpi itu tidak benar.”kata putri
“tidak putri. Mimpimu itu benar. Kau telah memberikan banyak hal kepadaku yang tidak dapat dari siapapun. Saya tahu kau adlah gadis baik hati, namun kali ini biarlah saya berkorban untukmu. Saya akan mati bahagia dengan melakukan hal ini, daripada saya mati karena dijadikan binatang buruan.”kata monyet.
“iya putri, monyet benar. Saya juga melakukan hal yang sama dengannya. Terimalah keinginan baik kami ini.”sambung burung
“iya putrri, iya saya juga rela.” Sahut binatang lain.
“baiklah saya akan melakukan hal itu untuk kalian. Saya berjanji akan merawat hutan ini dengan baik sebagai rasa terimakasih ku pada kalian semua.”jawab putri.
Keesokan harinya, sang raja dan para pengawalnya datang ke hutan atas permintaan putri ulin dengan membawa berbagai perlengkapan untuk membunuh para binatang. Setelah itu para pengawal langsung membunuh para binatang sahabat putri ulin. Putri ulin menangis tak tega melihat kejadian itu, dan putri ulin meminta raja untuk merahasiakan hal tersebut dari seluruh rakyat. Setelah selesai, putri ulin dan raja kembali ke kerajaan dan memberikan daging daging tersebut kepada para rakyat untuk dimakan. Keesokan harinya, banyak rakyat yang sembuh setelah memakan daging. Rakyat berterimakasih kepada putri ulin, dan rakyat kembali menerima putri di kerajaan. Putri ulin tidak lupa akan janjinya kepada sahabatnya, putri ulin mulai untuk merawat hutan dan meminta seluruh rakyat untuk melestarikan huta tersebut. Dan akhirnya putri ulin dan raja Kamlotus hidup bahagia di kerajaan, dan kehidupan rakyat menjadi lebih baik serta mereka dapat hidup berdampingan dengan para binatang di hutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar